Kebutuhan akan suatu hiburan merupakan hal yang cukup penting dan telah menjadi salah satu kebutuhan yang perlu dipenuhi selain pemenuhan akan kebutuhan pokok yang mendasar.Bentuk hiburan semakin beragam dan salah satu di antaranya yaitu bentuk hiburan dengan mengidolakan sesuatu, seseorang, sekelompok tertentu yang kemudian berlanjut ke arah perilaku fanatisme terhadap sesuatu yang diidolakan tersebut. Semakin tinggi tingkat pengidolaan/worship seseorang, semakin tinggi pula tingkat keterlibatan dengan sosok yang diidolakan. Tingkat keterlibatan tersebut bisa tersalurkan dalam berbagai macam cara, salah satunya adalah dengan mengidentifikasikan diri ke dalam suatu budaya penggemar. Disini budaya penggemar yang diteliti adalah gaya hidup penggemar dari sebuah grup Kpop, Wanna One. Fenomena yang ada pada grup Kpop ini adalah bahwa Wanna One merupakan grup sementara yang sudah dibubarkan, tetapi gaya hidup yang dijalani oleh penggemarnya masih tetap terlihat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup penggemar Wanna One dalam fandom Wannable Indonesia sebelum dan setelah Wanna One dibubarkan. Metodologi penelitian yang digunakan menggunakan metode kualitatif dengan paradigma post-positivisme serta menggunakan teori gaya hidup Armstrong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua faktor baik faktor internal yang terdiri dari sikap, pengalaman, pengamatan kepribadian, konsep diri, motif, dan persepsi maupun faktor eksternal yang terdiri dari keluarga, kelas sosial, kelompok referensi, dan kebudayaan turut mempengaruhi gaya hidup penggemar Wanna One di fandom Wannable.
Kata Kunci: Gaya Hidup, Fandom, Budaya Korea, Kpop