Pertanian merupakan salah satu sektor penting dan menyangkut keberlangsungan
hidup masyarakat Indonesia. Indonesia juga dikenal sebagai negara agraris karena sebagian
besar penduduk Indonesia memiliki mata pencaharian sebagai petani atau bercocok tanam.
Di zaman teknologi seperti saat ini semua sektor semakin dikombinasikan dengan teknologi,
salah satunya dalam bidang pertanian. Salah satunya adalah penerapan Augmented Reality
(AR). Permasalahan yang diajukan pada penelitian ini adalah bagaimana menerapkan
teknologi Augmented Reality (AR) pada dunia pertanian. Dalam hal ini penerapannya adalah
pengenalan jenis tanaman dan hama kepada petani. Augmented Reality (AR) merupakan
teknologi yang dapat menggabungkan dunia nyata dengan dunia maya.
Pada Proyek Akhir ini dibuat sebuah aplikasi berbasis Augmented Reality (AR) untuk
digunakan oleh petani maupun Dinas Pertanian dalam proses bercocok tanam. Metode AR
yang digunakan adalah metode marker. Proses jalannya aplikasi dilakukan dengan cara user
mengarahkan kamera smartphone ke marker tanaman dan hama yang kemudian objek 3D
dan informasi tentang tanaman dan hama akan muncul.
Dari hasil pengujian, semua konten dan sistem yang ada pada aplikasi sudah berjalan
sesuai dengan yang diharapkan, aplikasi AR Pertanian dapat berjalan dengan baik pada jarak
optimal pengambilan gambar marker pada jarak 10-30 cm dan kemiringan sudut optimal
pengambilan gambar marker pada sudut 0 hingga 45Pengaruh cahaya ruangan yang
berbeda juga berpengaruh pada delay. Pada kondisi di dalam ruangan rata – rata delay
terkecil berada pada 0,43 s, sedangkan pada kondisi di luar ruangan rata – rata delay terkecil
berada pada 0,514 s. Survey kebutuhan aplikasi MOS terbaik dengan nilai 4,5 sedangkan
survey manfaat aplikasi hasil MOS terbaik dengan nilai sebesar 4,55