Kekerasan seksual anak adalah tindakan berupa ancaman (ucapan) maupun pemaksaan (perbuatan) yang dilakukan oleh orang dewasa untuk mendominasi anak di bawah umur untuk terlibat dalam aktifitas seksual yang tidak dikehendaki. Orang terdekat korban kerap menjadi pelaku peristiwa kekerasan seksual anak. Peristiwa tersebut menimbulkan dampak negatif pada fisik dan psikis anak. Fakta tersebut membuktikan bahwa pendidikan seks dibutuhkan demi memproteksi diri dari kekerasan seksual yang tidak diinginkan. Sayangnya di Indonesia, masyarakat masih menganggap pendidikan seks tabu. Pada akhirnya, anak dibiarkan mencari tahu dengan sendirinya hingga beranjak remaja karena orangtua risih membicarakan pendidikan seks. Analisis SWOT dan matriks adalah metode analisis yang dipilih di dalam perancangan tugas akhir ini. Sementara metode campuran adalah metode pengumpulan data yang digunakan. Teori yang digunakan adalah teori ilmu desain komunikasi visual dan dibantu oleh teori psikologi anak. Perancangan tugas akhir ini diharapkan dapat menghasilkan media edukasi tentang pencegahan kekerasan seksual pada anak berusia 9-12 tahun. Dengan adanya media edukasi tentang menghindari kekerasan seksual anak diharapkan anak akan dapat memproteksi dirinya dari kejahatan seksual.
Kata Kunci: Pendidikan seks, Anak, Media edukasi