Salah satu kekurangan dalam sistem visible light communication (VLC) yaitu sempitnya bandwidth modulasi yang dapat mengurangi kapasitas yang dicapai sistem. Pada penelitian ini, diimplementasikan non-orthogonal multiple access (NOMA) untuk meningkatkan kapasitas sistem. NOMA merupakan suatu teknik penggabungan beberapa sinyal yang dilakukan berdasarkan daya tiap user. Dalam sistem NOMA, terdapat superposition coding di sisi pengirim dan successive interference cancellation (SIC) pada sisi penerima.
Tugas Akhir ini membandingan dua metode alokasi daya, yaitu gain ratio power allocation (GRPA) yang mempertimbangkan perbedaan kondisi kanal setiap user dengan metode alokasi daya static power allocation (SPA). Selain itu, dilakukan juga penelitian tentang pengaruh jumlah residu yang terjadi pada proses SIC dan pertambahan jumlah user terhadap performansi sistem dengan kondisi kanal propagasi NLOS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan alokasi daya GRPA lebih efektif digunakan dalam sistem NOMA-VLC dibandingkan dengan SPA. Dalam simulasi diperoleh bahwa penggunaan GRPA dapat meningkatkan kapasitas hingga 4.323% dari penerapan alokasi daya SPA. Selain itu, bertambahnya jumlah residu yang terjadi dalam proses SIC dan jumlah user dalam sistem NOMA-VLC berdampak pada penurunan performansi sistem.