Abstraksi
Pipa penyalur (pipeline) sebagai alat transportasi utama di industri minyak dan gas bumi (migas) memiliki risiko kegagalan tinggi dalam pengoperasiannya untuk menyalurkan fluida dari sumur penghasil (well) menuju tempat pengolahan (gas plant) kemudian didistribusikan ke konsumen. PT XYZ adalah perusahaan yang menyelenggarakan usaha di bidang pengolahan migas. Dari empat pipa penyalur milik PT XYZ yang aktif beroperasi di Tanggulangin gas plant, pipa TGA#5 memiliki frekuensi kebocoran tertinggi. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penilaian risiko (risk assessment) dan standar penilaian umur layanan jaringan pipa menggunakan metode Risk Based Inspection (RBI) semi kuantitatif. RBI merupakan metode untuk merencanakan inspeksi berdasarkan risiko kegagalannya. Penelitian ini mengacu standar API 581 Risk Based Inspection Technology dengan mekanisme kerusakan thinning. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui level risiko kegagalan, langkah mitigasi risiko, estimasi remaining life, metode inspeksi, dan perencanaan program inspeksi yang efisien dari segi waktu dan biaya. Dari hasil penilaian risk matrix RBI pipa TGA#5, diperoleh tiga segmen high risk dan satu segmen medium risk. Kemudian dibuat program inspeksi untuk menurunkan tingkat risiko serta menjaga integritas pipa berdasarkan level risiko dan estimasi remaining life. Metode inspeksi utama yang digunakan termasuk NDE (Non-Destructive Examination) yaitu UT scans, profile radiography, dan visual examination. Perbedaan percepatan laju korosi secara signifikan mempengaruhi hasil penilaian risiko. Nilai laju korosi ditentukan berdasar pengukuran ketebalan dinding aktual. Dibutuhkan penelitian lebih lanjut terkait hasil pengukuran ketebalan dengan menggunakan metode repeatability dan analisis penyebab percepatan laju korosi pada tiga segmen high risk. Berbagai aspek implementasi dapat dilakukan termasuk tindakan perawatan untuk kerusakan korosi.
Kata kunci: Gas Pipeline, Risk Based Inspection, API 581, Risk Matrix, Program inspeksi.