Data center merupakan tempat pengolahan data, layanan telekomunikasi, layanan jaringan dan infrastruktur teknologi informasi lainnya. Dampak dari suhu diluar toleransi, mengakibatkan kerusakan perangkat keras pada ruangan server yang berasal dari suhu ruangan yang terlalu panas atau dingin bisa disebabkan oleh pendingin ruangan yang mati tanpa diketahui oleh operator ruang server. Pada kenyataannya monitoring suhu dan kelembaban ruang server tidak mungkin dilakukan secara langsung dan akurat pada semua kondisi yang disebabkan beberapa faktor penghambat dalam memperoleh informasi suhu dan kelembaban. PT Cybertechtonic Pratama merupakan perusahaan yang bergerak dibidang informasi dan teknologi yang berfokus pada layanan data center. Namun di perusahaan ini belum menerapkan sebuah sensor cooling system sebagai pengukur suhu dan kelembaban di ruang server. Berdasarkan kondisi permasalahan tersebut, maka dirancang sebuah prototype sensor cooling system pada PT Cybertechtonic Pratama yang memiliki kemampuan atau fitur memonitor informasi data suhu dan kelembaban. Dalam perancangan dan pengembangan prototype ini menggunakan PPDIOO Life-Cycle Approach sebagai metode penelitian. Pada perancangan prototype ini menggunakan sebuah aplikasi yang bernama Blynk. Aplikasi Blynk dapat digunakan untuk memonitor suhu dan kelembaban pada ruang server dan memiliki fitur peringatan berupa notifikasi.
Kata Kunci: Data center, sensor cooling system, Blynk, PPDIO Life-Cycle Approach.