APLIKASI CAPITAL ASSET PRICING MODEL SEBAGAI ALAT BANTU PEMBENTUKAN PORTOFOLIO EFISIEN (Studi Pada Saham-saham Blue Chip di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011)

VIVIN ANGELINA MENDROFA

Informasi Dasar

13.04.074
332.6
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

Investor dalam melakukan investasi akan mepertimbangkan dua hal utama, yaitu hasil yang diharapkan (expected return) dan risiko investasi. Dalam investasi tidak hanya terdapat keuntungan tetapi juga terdapat resiko. Semakin besar risiko yang ditanggung, semakin besar juga hasil pengembalian yang diharapkan sebaliknya jika investor mengharapkan risiko yang rendah, maka hasilnya pun tidak akan terlalu tinggi. Salah satu bentuk investasi yang dapat dilakukan oleh investor adalah dengan membeli saham. Investasi dalam saham memberikan keuntungan berupa dividend dan capital gain. Untuk dapat meminimalkan risiko yang timbul dalam investasi pada saham maka investor dapat melakukan pembentukan portofolio saham dengan bantuan CAPM. CAPM mengkaitkan penilaian suatu sekuritas pada suatu ukuran risiko yang paling dikhawatirkan investor yaitu risiko sistematis dari masing-masing saham yang diukur dengan koefisien beta. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah saham-saham yang termasuk dalam Blue Chip karena tingkat likuiditasnya yang tinggi dan memiliki kapitalisasi pasar yang besar, sedangkan periode yang digunakan yaitu 2007-2011. Data yang digunakan untuk perhitungan menggunakan model CAPM diperoleh dari data harga penutupan (closing price) bulanan Indeks Harga Saham Individual dan Indeks Harga Saham Gabungan. Data diambil dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pengembalian dan risiko saham-saham yang bertahan dalam daftar Blue Chip selama lima tahun berturut-turut di BEI dengan menggunakan analisis Capital Asset Pricing Model, mengetahui kombinasi portofolio dari saham-saham undervalued, dan mengetahui tingkat pengembalian serta risiko dari portofolio tersebut. Kesimpulan dari analisis tersebut adalah terdapat 11 saham undervalued dari 14 saham yang masuk dalam daftar Blue Chip dari tahun 2007 sampai tahun 2011 yang kemudian dibentuk menjadi 9 portofolio saham. Peneliti juga menemukan hubungan yang linier antara tingkat risiko dan tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return), dimana tingkat risiko yang tinggi memberikan tingkat pengembalian yang diharapkan juga lebih tinggi.

Kata kunci: LQ45, CAPM, portofolio

Subjek

PORTFOLIO MANAGEMENT
RISK-INVESTMENT, FINANCIAL ANALYSIS

Katalog

APLIKASI CAPITAL ASSET PRICING MODEL SEBAGAI ALAT BANTU PEMBENTUKAN PORTOFOLIO EFISIEN (Studi Pada Saham-saham Blue Chip di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011)
 
xiv, 79p.: il.; 21,5cm+ lampiran
Indonesia

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 0
Tidak

Pengarang

VIVIN ANGELINA MENDROFA
Perorangan
Brady Rikumahu
 

Penerbit

[ Library & Knowledge Center ] MBTI , Institut Manajemen TELKOM
Bandung
2012

Koleksi

Kompetensi

 

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini