Rekayasa kebutuhan adalah proses didalam menggali kebutuhan dan keinginan stakeholder dan mengembangkannya menjadi sebuah persyaratan terperinci yang harus disepakati dengan tujuan untuk landasan dalam pembangunan sitem informasi nantinya. Kegagalan dalam proses rekayasa kebutuhan akan meyebabkan gagalnya sistem infromasi yang dibangun. SMK Telkom Bandung adalah sekolah swasta terbaik di Kabupaten Bandung. Pada bidang bimbingan dan konseling di SMK Telkom Bandung belum dapat dirasakana manfaaatnya semaksimal mungkin oleh para siswanya, karena sulitnya siswa dalam mengatur jadwal guru yang hannya terdiri dari beberapa guru saja, waktu bimbingan dan konseling yang singkat, privasi yang kurang terjamin dan lain sebagai nya, sehingga membuat beberapa siswa mengalami penurunan prestasi akademik. Oleh karena itu dibutuhkannya sebuah sistem informasi yang berkualitas agar dapat meningkatkan pemanfaatkan bimbingan dan konseling di sekolah. Salah satu metode rekayasa kebutuhan user terhadap sistem informasi yaitu goal oriented requirements engineering (GORE). Salah satu metode GORE yaitu TROPOS. Metode TROPOS memiiki kelebihan dari metode lainya yaitu dapat menawarkan analisis kebutuhan secara detail dan menyeluruh pada awal pengembangan perangkat lunak, serta mekanisme requirement nya yang paling lengkap dari metode GORE lainnya. Metode TROPOS ini difokuskan pada analisis fase early requirement dan late requirement. Sistem informasi yang dihasilkan, akan dievaluasi bersama stakeholder dengan menggunakan balack box testing dan System Usability Scale (SUS). Berdasarkan hasil pengujian dengan black bos testing yaitu 90% serta pengujian dengan SUS diperoleh nilai sebesar 78.86, dengan hasil tersebut dapat dijadikan landasan bawah sistem informasi yang dibangun dapat di implementasikan dan digunakan di SMK Telkom Bandung untuk membantu guru BK dan siswanya untuk dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam melakukan proses bimbingan dan konseling