Semiotika dan Hipersemiotika: Kode, Gaya dan Matinya Makna

Yasraf Amir Piliang

Informasi Dasar

407 kali
20.01.1026
401.43
Buku - Circulation (Dapat Dipinjam)
Tel-U Gedung Manterawu Lantai 5 : Rak 9b
Tel-U Purwokerto : Rak 5

Buku ini dimulai dengan definisi semiotika yang mencengangkan dari Umberto Eco. Secara tandas ia mewedarkan bahwa semiotika pada prinsipnya adalah “sebuah disiplin yang mempelajari segala sesuatu yang dapat digunakan untuk berdusta (lie).” Definisi Eco ini secara eksplisit menegaskan betapa sentral konsep dusta di dalam wacana semiotika, sehingga dusta tampaknya menjadi prinsip utama semiotika itu sendiri. Eco lalu melanjutkan: “Bila sesuatu tidak dapat digunakan untuk mengungkap dusta, maka sebaliknya ia tidak dapat pula digunakan untuk mengungkap kebenaran (truth)—ia pada kenyataannya, bahkan tidak dapat digunakan untuk mengungkapkan apa-apa”.

Bertolak dari definisi tersebut, Yasraf Amir Piliang mengembangkan secara kreatif apa yang ia sebut sebagai hipersemiotika. Hipersemiotika, dengan demikian, adalah teori tentang dusta—tetapi juga dimaksudkan sebagai ikhtiar pelampauan atas selubung dusta demi merengkuh secara penuh (atau mungkin tak sepenuhnya utuh) tentang kebenaran yang terserak di dalam relasi-relasi sublim tanda, gaya, kode, makna, iklan, seni, agama, dan hal-hal yang menyehari di sekitar kita.

Subjek

LANGUAGE - SEMANTICS
 

Katalog

Semiotika dan Hipersemiotika: Kode, Gaya dan Matinya Makna
978-602-0708-25-6
268p.: ill.; 23 cm
Indonesia

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 1.000
Ya

Pengarang

Yasraf Amir Piliang
Perorangan
 
 

Penerbit

Cantrik Pustaka
Yogyakarta
2019

Koleksi

Kompetensi

  • COH2B3 - TEORI KOMUNIKASI
  • KII1H3 - TEORI KOMUNIKASI
  • DVI3A2 - SEMIOTIKA DAN BAHASA VISUAL
  • KII6O3 - PENULISAN DI MEDIA
  • FEK3DAB2 - Semiotika

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini