Program pelatihan barista merupakan salah satu program rehabilitasi sosial untuk tunanetra yang ada di BRSPDSN Wyata Guna. Masalah yang ditemukan pada saat kegiatan pelatihan, barista memiliki kesulitan dalam menakar bahan cair untuk pembuatan minuman kopi, seperti posisi tubuh yang terlalu membungkuk dan cara mendeteksi bahan cair yang dituang menggunakan jari sehingga mempengaruhi keakuratan dan kualitas kebersihan bahan cair yang dituang. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan empathic design yang fokus memahami kebutuhan pengguna dengan cara menempatkan diri desainer dalam posisi calon pengguna. Metode perancangan yang digunakan adalah metode SCAMPER (Combine, Adapt, Modify) yang fokus pada aspek sistem kerja produk dengan memaksimalkan potensi indera pendengaran dan perabaan barista low vision. Solusi yang didapatkan berupa konsep perancangan ulang produk penakar bahan cair yang menggunakan sistem bunyi yang berasal dari bel yang dibunyikan oleh gerakan pelampung yang naik karena bahan cair yang dituang. Produk yang dirancang dapat membantu barista yang memiliki keterbatasan low vision untuk dapat menakar bahan cair secara akurat dan terjaga kebersihannya.
Kata Kunci: Barista, low vision, penakaran.
The barista training program is one of the social rehabilitation programs for the visually impaired in Wyata Guna Social Rehabilitation Center. Problems found during training activities, baristas with low vision have difficulty in measuring liquid ingredients for making coffee drinks, such as body position that is too bent and detecting the liquid ingredients that is poured using a finger therefore affects the accuracy and hygiene of the poured liquid ingredients. The researcher uses empathic design approach that focused on understanding user’s needs by placing the designers in the position of potential users. The design method used is the SCAMPER (Combine, Adapt, Modify) method that focuses on aspects of the product work system by maximizing the sense of hearing and touch of the low vision barista. The solution obtained is in the form of a redesign concept of liquid measuring products using a sound system derived from a bell that is sounded by the movement of a buoy that rises because the pouring activity of the liquid ingredients. Products that are designed can help barista who have low vision to be able to measure accurately and maintain the hygiene of the liquid ingredients.
Key words: Barista, low vision, measurement.