Teknologi containerization menjadi salah satu alternatif dalam virtualisasi. Docker membutuhkan docker daemon untuk membangun, mendistribusikan, dan menjalankan container sehingga membuat docker tidak aman karena docker daemon rentan terserang oleh serangan permukaan (Docker Daemon Attack Surface). Serangan tersebut ialah serangan terhadap docker daemon yang mengambil alih akses (root). Pencegahan serangan dilakukan menggunakan rootless mode. Dalam tugas akhir ini, dilakukan pencegahan serangan docker daemon attack surface dengan membuat dan menjalankan docker container lalu mencegah serangan tersebut menggunakan docker dalam rootless mode sehingga seragan gagal dilakukan. Pembuktian bahwa serangan berhasil ialah pengguna dapat mengakses file /etc/shadow yang seharusnya file tersebut hanya dapat diakses oleh user yang mempunyai hak akses root. Didapatkan pernyataan bahwa file tersebut tidak dapat diakses jika docker dijalankan dengan rootless mode. Untuk mengukur apakah penggunaan rootless mode pada docker ini menambah beban CPU usage dan seberapa besar peningkatannya, maka dilakukan pengukuran CPU usage saat serangan dilakukan dengan docker yang dijalankan melalui hak akses root dan rootless mode. Didapatkan hasil penggunaan CPU sebesar 39% saat menggunakan docker dengan rootless mode. Sedangkan menggunakan docker dengan hak akses root hanya sebesar 0%. Peningkatan yang terjadi sebesar 39% merupakan peningkatan yang sepadan dengan keuntungannya yang dapat mencegah serangan docker daemon attack surface.
Kata kunci : docker, container, daemon, rootless, root, privilege.