Pekerja lepas adalah jenis pekerjaan di mana pekerjaan tertentu dilakukan secara mandiri oleh seseorang dan tidak terikat oleh kontrak atau perjanjian dengan perusahaan atau orang yang mempekerjakan orang itu. Freelancer dapat bekerja penuh waktu atau paruh waktu. Beberapa freelancer terlibat dalam pekerjaan ini di luar pekerjaan utama mereka atau sebagai usaha sampingan. Namun, beberapa orang juga menjadikan freelancer sebagai pekerjaan utamanya, karena ingin bebas untuk bekarya atau bekerja. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada akhir 2018, sebanyak 56,8% masyarakat Indonesia saat ini bekerja di sektor informal, yang diiringi naiknya jumlah pekerja yang berwirausaha di Indonesia, termasuk pekerja lepas atau freelancer. Dengan adanya pekerjaan freelance ini terutama sebagai desainer, mereka bisa mengerjakan pekerjaannya dimana saja seperti kafe, taman , coworking space, dan tempat umum lainnya. Tidak sedikit pula freelancer yang memiliki area kerja pribadi dan melakukan pekerjaannya di tempat tinggal mereka. Selama pengerjaan itu desainer pasti akan duduk dengan waktu yang mencapai 3 jam atau lebih. Dari data yang dilakukan penulis melalui kuesioner Google form tentang keluhan kursi kerja yang mereka gunakan memiliki jawaban yang bervariasi seperti backrest yang kurang nyaman, foam cushion yang tipis sehingga mudah pegal saat duduk, dan gas lift kursi yang mudah rusak. Dari data kuesioner ada juga responden yang bekerja tanpa kursi atau lesehan, dengan cara seperti itu dapat mengurangi kenyamanan pada saat bekerja dan membuat tubuh mudah pegal bahkan menyebabkan badan menjadi bungkuk. Berdasarkan data tersebut, penulis menemukan peluang yang dapat diimplementasikan melalui sebuah perancangan produk kursi kerja dengan penyesuaian aktivitas bekerja menggunakan meja atau lesehan untuk pekerja lepas desainer saat bekerja di rumah.