Financial distress merupakan kondisi dimana perusahaan sedang mengalami tekanan atau kesulitan keuangan. Kondisi keuangan yang buruk akan menyebabkan kesulitan bagi perusahaan, karena investor maupun kreditor akan berhati-hati untuk berinvestasi ataupun memberikan pinjaman kepada perusahaan sehingga akan meningkatkan risiko kebangkrutan pada perusahaan itu.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya financial distress. Variabel independen yang digunakan pada penelitian ini adalah Arus Kas Operasi, Leverage, Firm growth dan financial distress sebagai variabel dependen. Penelitian ini bermaksud untuk menganalisis pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial maupun simultan.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor Pertanian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2015-2018. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Pada penelitian ini, sampel yang digunakan berjumlah 18 perusahaan dalam kurun waktu 4 tahun sehingga diperoleh 72 data sampel. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis regresi panel yang diolah menggunakan software Eviews 10. Model random effect dipilih melalui 3 tes uji model regresi data panel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan arus kas operasi, leverage dan firm growth berpengaruh terhadap terjadinya financial distress. Kemudian secara parsial, Arus Kas Operasi berpengaruh positif signifikan terhadap financial distress. Leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap financial distress. Sedangkan variabel firm growth tidak berpengaruh terhadap financial distress.
Kata Kunci: Arus Kas Operasi, Financial distress, Firm growth, Leverage