Praktik manajemen laba merupakan suatu praktik yang umum yang dilakukan oleh pihak manajemen pada suatu perusahaan. Manajemen laba merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh manajer perusahaan dalam memanipulasi proses laporan keuangan atau informasi akuntansi dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan pribadi atau perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh dewan komisaris independen, komite audit, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba, serta untuk mengetahui pengaruh dewan komisaris independen, komite audit, kepemilikan institusional, kepemilikan manajeial, dan ukuran perusahaan baik secara simultan maupun parsial terhadap manajemen laba pada Perusahaan Sektor Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi Yang Masuk Dalam Perhitungan Indeks Saham Syariah Indonesia di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2018.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah Perusahaan Sektor Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi Yang Masuk Dalam Perhitungan Indeks Saham Syariah Indonesia di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2018 yaitu sebanyak 32 perusahaan. Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling sehingga diperoleh sebanyak 12 perusahaan selama 4 tahun. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi data panel dengan menggunakan aplikasi Eviews 10.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dewan komisaris independen, komite audit, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dan ukuran perusahaan secara simultan berpengaruh terhadap maanjemen laba. Secara parsial, variabel dewan komisaris independen, komite audit, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap manajemen, sedangkan untuk ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap manajemen laba. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hanya ukuran perusahaan yang berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba dengan arah positif. Saran bagi investor untuk lebih berhati-hati dalam membuat keputusan dalam berinvestasi pada suatu perusahaan.