PT. Garut Makmur Perkasa merupakan salah satu perusahaan Industri yang bergerak dalam bidang penyamakan kulit di Garut, Jawa Barat. Mesin Splitting merupakan salah satu mesin yang ada di PT. Garut Makmur Perkasa yang berfungsi untuk memisahkan kulit antara bagian nerf (bagian yang dilanjutkan proses selanjutnya) dan flesh (bagian yang tidak diperlukan). Mesin Splitting harus selalu siap pakai karena mempengaruhi target produksi dan pendapatan perusahaan. Frekuensi kerusakan pada mesin Splitting di tahun 2017-2019 terjadi sebanyak 125 kali yang menyebabkan rendahnya nilai efektivitas mesin tersebut, maka perlu dilakukannya kegiatan yang dapat meningkatkan nilai efektivitas mesin Splitting. Penelitian ini mengusulkan perusahaan untuk menerapkan kegiatan Total Productive Maintenance (TPM) yang bertujuan untuk meningkatkan nilai efektivitas mesin Splitting. Sebelum membuat usulan penerapan TPM, dilakukan perhitungan dan analisis menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) yang berfungsi untuk menganalisis kondisi eksisting dari efektivitas mesin Splitting. Berdasarkan nilai efektivitas mesin Splitting di tahun 2017-2018 dengan menggunakan metode OEE pada tahun 2017 sebesar 69%, pada tahun 2018 sebesar 73.68%, dan pada tahun 2019 sebesar 75.85%. Nilai OEE tersebut belum mencapai nilai Standard World Class yang ditetapkan yaitu sebesar 85%. Kemudian dilakukan analisis dari Six Big Losses, didapatkan bahwa faktor yang paling mempengaruhi pada mesin Splitting adalah Idling and Minor Stoppage Loss sebesar 37% dan Reduced Speed Loss sebesar 32%. Dua faktor tersebut dianalisis menggunakan Diagram Sebab Akibat dan selanjutnya dilakukan analisis 8 pilar TPM pada kondisi perusahaan. Dari hasil analisis tersebut diberikan usulan berupa jobdesk divisi maintenance, usulan Six Big Losses Sheet, usulan Autonomous Standard Sheet, usulan 5S Audit Checksheet, usulan Lembar Pencatatan Kerusakan, dan usulan Lembar Controlling Preventive Maintenance.