ABSTRAK
Holding period saham dapat dihitung dengan menggunakan perbandingan antara jumlah saham yang beredar dengan volume transaksi perdagangan saham di suatu perusahaan Holding period penting untuk diteliti karena.dengan mengetahui nilai holding period saham para investor akan mendapatkan gambaran mengenai keadaan saham yang dimilikinya. Holding period saham yang panjang menunjukkan keadaan saham yang baik karena para investor cenderung menahan sahammya, agar investor mendapatkan keuntungan yang lebih memadai di kemudian hari.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh variance return, market value, dan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap holding period saham perusahaan yang tercantum dalam Indeks LQ-45 periode 2012-2018. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berasal dari laporan keuangan ringkasan indeks LQ-45, data harga saham yang diterbitkan oleh BEI dan Yahoo Finance. Populasi dalam perusahaan ini adalah perusahaan yang termasuk dalam indeks LQ-45 periode 2012 sampai 2018. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Dengan menggunakan teknik tersebut maka diperoleh 20 perusahaan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi data panel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secra simultan variance return, market value, dan Dividend Payout Ratio (DPR) berpengaruh secara signifikan terhadap holding period saham. Secara parsial, variance return berpengaruh signifikan terhadap holding period saham, sedangkan market value dan variance return tidak berpengaruh secara signifikan terhadap holding period saham. Berdasarkan hasil penelitian ini, investor yang ingin berinvestasi dapat memperhatikan risiko yang akan dimilikinya. Jika Investor ingin menahan sahamnya dalam janga waktu yang panjang maka investor perlu berinvetasi pada perusahaan yang memiliki risiko rendah. Risiko tersebut tercermin dari nilai variance return.
Kata kunci: variance return, market value, Dividend Payout Ratio (DPR),
holding period