PT Telekomunikasi Indonesia bergerak dibidang telekomunikasi yang menyediakan jasa dan jaringan telekomunikasi yang sangat lengkap dan tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Oros Modeler merupakan aplikasi yang sudah lama digunakan oleh PT Telekomunikasi Indonesia dalam melakukan alokasi dana dan pada proses hasil reporting di Oros Modeler tidak memiliki komponen penyusun (breakdown) cost object product secara detail sehingga informasi yang di dapat dari Oros Modeler hanya berupa Actual Cost (total biaya cost pada produk yang dihasilkan). Maka dari itu dibuatlah Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor PER-02/MBU/2013 yang dapat merancang aplikasi untuk mendukung tujuan proses bisnis sehingga PT Telekomunikasi Indonesia ingin mengimplementasikan SAP HANA dengan tujuan hasil reporting yang diharapkan SAP HANA dapat memiliki komponen-komponen penyusun untuk membentuk sebuah produk jadi dengan memodelkan activity based costing. Metode yang digunakan menggunakan metode SAP Activate .Menggunakan SAP HANA hasil reporting dari setiap cost object product yang dihasilkan dapat di diketahui komponen penyusunnya sehingga menjadi lebih detail dan lebih akurat dalam mengidentifikasi setiap cost object produk yang ada pada PT Telekomunikasi Indonesia.