ABSTRAK
Informasi laba yang tercantum di dalam laporan keuangan merupakan informasi yang sangat penting bagi pihak-pihak tertentu untuk mengukur kinerja perusahaan. Perusahaan yang memiliki laba berfluktuasi dianggap sebagai perusahaan yang kurang baik. Oleh karena itu, perusahaan akan terus mencari cara untuk menahan dan mengurangi fluktuasi laba tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu melakukan perataan laba. Perataan laba merupakan langkah atau tindakan yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan untuk membuat laba akuntansi yang dilaporkan perusahaan menjadi smooth atau memiliki fluktuasi laba yang stabil dan terlihat baik di mata pihak-pihak yang membutuhkan. Cara yang dilakukan yaitu dengan memindahkan pendapatan tahun yang lebih menguntungkan ke tahun yang kurang menguntungkan.
Terdapat dua jenis variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu variabel independen (operating profit margin, cash holding, bonus plan, dan income tax) dan variabel dependen (perataan laba). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel operating profit margin, cash holding, bonus plan, dan income tax terhadap perataan laba. Objek yang digunakan dalam penelitian ini yaitu perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013-2018.
Teknik pemilihan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dan diperoleh enam perusahaan sektor pertambangan dengan enam tahun periode penelitian yaitu 2013-2018, sehingga total sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 36 sampel. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis regresi logistik dengan menggunakan software SPSS 22.
Hasil pengujian secara simultan diperoleh bahwa variabel operating profit margin, cash holding, bonus plan, dan income tax secara simultan berpengaruh signifikan terhadap perataan laba. Berdasarkan pengujian secara parsial hanya variabel cash holding yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap perataan laba, sedangkan variabel operating profit margin, bonus plan, dan income tax tidak berpengaruh signifikan terhadap perataan laba.
Berdasarkan hasil dari penelitian diharapkan peneliti selanjutnya menggunakan jenis sektor lain dan juga menambahkan variabel independen lain seperti risiko keuangan, winner/loser stock, umur perusahaan, reputasi underwriter dan variabel lainnya yang diduga dapat memengaruhi pengungkapan dugaan terjadinya perataan laba.
Kata Kunci: bonus plan, cash holding, income tax, operating profit margin, perataan laba