Peningkatan jumlah penduduk di daerah metropolitan setiap tahun semakin tinggi, hal ini menyebabkan peningkatan trafik yang berakibat pada terjadinya leakage coverage. Pada permasalahan tersebut, dibutuhkan sebuah proses komunikasi baru yang dapat diterapkan untuk menjaga coverage tetap dalam jumlah yang sesuai. Pada Long Term Evolution Advanced (LTE-A) yang merupakan pengembangan dari LTE mengembangkan suatu cara komunikasi baru yaitu komunikasi secara Device-to-Device (D2D).
Komunikasi D2D adalah sebuah paradigma baru di dunia seluler karena komunikasi ini memperbolehkan antar user equipment (UE) untuk dapat berinteraksi secara langsung tanpa harus tersambung oleh Base Station (BS) sehingga trafik tidak akan terlalu tinggi karena tidak menggunakan jaringan utama. Komunikasi D2D yang digunakan adalah metode cooperative clustering. Terdapat dua kondisi yaitu cooperative clustering dengan satu buah CH yang menggunakan algoritma WCA dan penambahan UE yang membuat perubahan status salahsatu CM menjadi SH menggunakan algoritma Collaborative Clustering.
Proses performansi ditinjau dengan melakukan kalkulasi pada komunikasi D2D berupa Average User Throughput, Fairness dan Delay bedasarkan nilai daya terima yang diasumsikan. Lalu variasi CH yang di dihasilkan. Performansi yang dihasilkan oleh kedua skenario menghasilkan nilai average throughput dari skenario II lebih tinggi dibanding skenario I dengan selisih 1,68 kbps. Nilai fairness dari skenario I berada pada indeks tertinggi yaitu 1 sedangkan fairness pada skenario II bernilai 0.99988. Hasil dari delay menunjukan skenario I memiliki delay yang lebih rendah sebanyak 0.135422503 s dibandingkan dengan skenario II. Bedasarkan variasi jumlah node pada cluster, jumlah CH yang dihasilkan oleh skenario II jauh lebih sedikit dibanding pada skenario I.
Kata Kunci : LTE-A, Device-to-device Communication, Wireless Communication, Cellular Network, Metode Clustering.
ABSTRACT
Increasing number of population in metropolitan areas every year is getting higher, this causes an increase in traffic which results in leakage coverage. In this case, we need a new communication process that can be implemented to maintain the amount of coverage. In the Long Term Evolution Advanced (LTE-A) which is the development of LTE developed a new way of communication that is Device-to-Device (D2D) communication.
D2D communication is a new paradigm in the cellular world because this communication allows between user equipment (EU) to be able to interact directly without having to be connected by Base Station (BS) so the traffic will not be too high because it does not use the network main. The D2D communication used is the cooperative clustering method. There are two conditions, namely cooperative clustering with one CH using the WCA algorithm and the addition of UE which makes the status change from one of the CM to SH using the Collaborative Clustering algorithm.
The performance is reviewed by calculating D2D communication in the form of Average User Throughput, Fairness and Delay. Then the CH variations produced. The performance produced by the two scenarios results in an average throughput value of scenario II being higher than scenario I with a difference of 1.68 kbps. The fairness value of scenario I is at the highest index, which is 1 while the fairness in scenario II is 0.99988. The result of delay shows scenario I has a lower delay of 0.135422503 s compared to scenario II. Based on variations in the number of nodes in the cluster, the number of CH generated by scenario II is far less than in scenario I.
Keywords : LTE-A, Device-to-device Communication, Wireless Communication, Cellular Network, Clustering Method.