ABSTRAK
Teknologi generasi kelima (5G) merupakan teknologi jaringan nirkabel yang menawarkan akses internet dengan kecepatan data (data rate) yang sangat tinggi dan kapasitas user yang lebih besar. Salah satu elemen penting dalam mewujudkan teknologi 5G adalah antena. Berdasarkan ketentuan dari Technical Specification Release 16 oleh 3GPP, antena dengan kemampuan beamforming menjadi salah satu kunci teknologi 5G. Beamforming merupakan suatu kemampuan antena dalam mengarahkan pola radiasi yang dihasilkan dengan karakteristik tertentu. Salah satu jenis antena yang dapat digunakan untuk teknologi 5G adalah antena mikrostrip. Antena mikrostrip memiliki kemudahan dalam perancangan dan fabrikasi, namun memiliki beberapa kelemahan, diantaranya gain dan bandwidth yang kecil.
World Radio Communication (WRC) Conference 2019 mengumumkan bahwa frekuensi 26 dan 28 GHz merupakan frekuensi yang paling banyak mendapatkan lisensi spektrum di wilayah Asia Pasifik. Pada Tugas Akhir ini dilakukan perancangan antena mikrostrip _rectangular patch array__linear_ 8x8 dengan kemampuan _beamforming_ yang beroperasi pada frekuensi kerja 5G 28 GHz. Penggunaan antena susun _array_ diharapkan mampu memperoleh _gain_ yang sesuai dengan karakteristik komunikasi 5G. Teknik _beamforming_nya sendiri dilakukan dengan cara memberikan perbedaan fasa pada setiap eksitasi dan mengatur jarak antar eksitasi (_port_) antena.
Hasil simulasi menunjukan bahwa jarak eksitasi antar elemen sebesar 0.5? menghasilkan pola radiasi dengan karakteristik beamforming yang diinginkan, yaitu lebar beam \< 10 derajat dan arah beam 60 derajat. Pemberian beda fasa sebesar 45 derajat dan 90 derajat juga menghasilkan arah pola radiasi yang diinginkan yaitu arah 60 derajat. Adapun gain dan bandwidth yang dihasilkan oleh rancangan antena array linear 8x8 secara berurutan memiliki nilai 20.1 dBi dan 1.662 GHz.
Kata kunci : Teknologi 5G, antena mikrostrip, array**** , **** beam ****, beamforming****.