Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi ganas dan berkembang lebih cepat dibandingkan sel-sel normal lainnya. Kanker dapat dideteksi dengan menggunakan metode MRI, USG, dan Mammograph. Namun, metode tersebut hanya tersedia di rumah sakit besar dan memerlukan biaya yang cukup mahal. Antena wearable dapat menjadi solusi di bidang medis karena antena dapat mendukung konsep microwave imaging yaitu antena dapat mendeteksi dengan membedakan karakteristik suatu objek. Antena wearable memiliki desain yang compact, ringan, dan relatif lebih murah. Pada Tugas Akhir ini, antena mikrostrip diusulkan untuk deteksi kanker payudara pada frekuensi 2,46 GHz yang terbuat dari bahan Rogers 6006, pencatuan menggunakan proximity coupled dan penambahan Defected ground structure (DGS) pada ground plane digunakan untuk mendapatkan bandwidth yang lebih luas. Deteksi kanker payudara dilakukan dengan menggunakan pemodelan payudara atau breast phantom.
Dimensi antena yang dirancang adalah 39 mm x 46,5 mm menggunakan perangkat lunak simulasi 3D elektromagnetik dan direalisasikan menggunakan bahan Rogers 6006. Berdasarkan hasil simulasi yang telah dilakukan, antena memiliki nilai return loss sebesar -40,28 dB dan nilai VSWR sebesar 1,01 sedangkan hasil return loss realisasi antena adalah -28,22 dB dan VSWR adalah 1,08. Antena dapat mendeteksi kanker berdasarkan perbedaan bahan di dalam breast phantom yang mempengaruhi perubahan nilai parameter S11.
Berdasarkan simulasi dan pengukuran, jika ukuran kanker semakin besar, maka nilai return loss yang didapat semakin besar atau menuju ke 0 dB. Perubahan nilai return loss disebabkan oleh perbedaan penyerapan elektromagnetik dari penambahan bahan kanker.
Kata Kunci: antena mikrostrip, wearable antenna, deteksi kanker payudara.