Lahan merupakan salah satu kebutuhan dalam mendukung kehidupan dan kesejahteraan manusia. Bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia menyebabkan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kepemilikan lahan. Meskipun pemerintah telah membuatkan peraturan mengenai pemasangan tanda batas lahan menggunakan patok batas, masih terdapat beberapa konflik penyerobotan lahan yang dilakukan dengan cara mencabut atau memindahkan patok batas lahan yang sudah dipasang.
Pada penelitian Tugas Akhir ini, penulis merancang sebuah prototipe sistem pemantauan patok batas berbasis internet of things dan website dengan menggunakan modul Long-Range (LoRa). LoRa atau LoRaWAN merupakan salah satu teknologi Low-Power Wide-Area Network (LPWAN). Pada sistem pemantauan ini, terdapat modul GPS pada end-device LoRa untuk mendeteksi titik koordinat lokasi patok batas. Data dari end-device LoRa pada patok batas dikirim ke LoRa Gateway yang kemudian diteruskan ke server platform The Things Network (TTN). Kemudian data disimpan di basis data Firebase. Untuk mempermudah pemantauan, website yang dirancang akan menampilkan data dari basis data.
Terdapat tiga pengujian untuk mengetahui performansi pada sistem yang dirancang yaitu pengujian QoS, akurasi GPS, dan konsumsi arus end-device LoRa yang digunakan pada patok batas lahan. Dari hasil pengujian QoS didapatkan delay terendah di jarak 500 m pada spreading factor SF7 yaitu 0,751 detik dan delay tertinggi pada SF12 yaitu 2,514 detik, dan didapatkan persentase packet loss tertinggi pada SF7 yaitu 26,67%. Nilai akurasi GPS L80 pada end-device LoRa yang didapatkan dari pengujian yaitu 1,329096 m. End-device LoRa dengan konfigurasi SF7 memiliki konsumsi arus paling rendah yaitu pada 11,31 mA sedangkan konsumsi arus paling tinggi terdapat pada konfigurasi SF12 dengan nilai 207,65 mA.
Kata kunci: Patok batas, Internet of Things (IoT), LoRa, GPS, Website