Fintech di Indonesia berkembang dengan pesat dan meningkat signifikan. Pemerintah Indonesia juga memberikan dukungan dengan mengeluarkan aturan dan regulasi yang longgar terhadap layanan Fintech di Indonesia serta terjadinya perpecahan bagian perbankan di beberapa negara. Keadaan tersebut menggambarkan adanya kemungkinan industri perbankan akan tergantikan oleh layanan Fintech. Untuk mencegah hal tersebut maka industri perbankan di Indonesia harus melakukan inovasi dan kolaborasi dalam penyusunan strategi dengan mempertimbangkan hasil pada penelitian ini.
Pada penelitian ini akan diinformasikan hubungan antara variabel sosiodemografi terhadap conceivable use of Fintech, hubungan antara variabel penilaian diri terhadap conceivable use of Fintech, hubungan variabel karakteristik finansial terhadap conceivable use of Fintech dan menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat usia produktif Kota Bandung dalam mengadopsi layanan Fintech. Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 400 sampel dengan menggunakan teknik analisis data principal component analysis dan korelasi pearson.
Temuan dalam penelitian ini adalah sosiodemografi, penilaian diri, serta karakteristik finansial berhubungan dengan conceivable use of Fintech, dengan sub variabel/faktor yang paling mempengaruhi dalam variabel sosiodemografi yaitu faktor latar belakang rumah tangga dan faktor pendidikan dan, sub variabel/faktor yang paling mempengaruhi dalam variabel penilaian diri yaitu faktor kesabaran dan kepercayaan, faktor keputusan pembelian dan faktor risiko, serta faktor yang paling mempengaruhi dalam variabel karakteristik finansial adalah faktor pengetahuan produk keuangan dan investasi, faktor menabung dan faktor pengetahuan keuangan.
Kata Kunci: Adopsi Fintech, Usia Produktif Kota Bandung, Principal Component Analysis, Sosiodemografi, Penilaian Diri, Karakteristik Finansial