Mahasiswa berpotensi sebagai penggerak perekonomian Indonesia baik dari jumlah populasi, karakter, dan tingkat literasi serta inklusi keuangan. Namun tingkat literasi keuangan mahasiswa yang masih tergolong rendah membuktikan bahwa mahasiswa masih ada yang belum menerima pendidikan keuangan. Hal tersebut tercermin dari cara berperilaku keuangan dengan rendahnya tingkat menabung para golongan muda. Cara seseorang mengelola keuangannya dapat memberi kontribusi besar terhadap kepuasan maupun tidak pada kondisi keuangannya. Pendidikan keuangan dapat berdampak pada kepuasan finansial, maka peran kemampuan keuangan dibutuhkan untuk meningkatkan pengaruh tersebut.
Penelitian ini dilakukan untuk memeriksa peran kemampuan keuangan dalam memediasi pengaruh antara pendidikan keuangan terhadap kepuasan keuangan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan pendekatan kuantitatif. Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 100 mahasiswa Indonesia yang studi di Belanda. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling yang harus memenuhi kriteria sebagai mahasiswa Indonesia yang studi di Belanda. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner sebagai instrumen. Teknis analisis data penelitian ini menggunakan uji Sobel untuk menganalisis mediasi.
Berdasarkan hasil penelitian, pendidikan keuangan berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan keuangan, kemampuan keuangan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan finansial, dan pengaruh pendidikan keuangan terhadap kepuasan finansial ketika dimediasi oleh kemampuan keuangan menjadi lebih signifikan jika dibandingkan ketika tidak dimediasi oleh kemampuan keuangan pada mahasiswa Indonesia yang studi di Belanda.
Kata kunci: kemampuan keuangan, pendidikan keuangan, kepuasan finansial, literasi keuangan, perilaku keuangan