Parviz Shipping Company hancur terdisrupsi lawan-lawan tak kasat mata yang menyebabkannya merugi triliunan rupiah. Memutar roda kehidupan keluarga Parviz menuju titik terendah. Meninggalkan jejak trauma di dalam benak putra semata wayangnya, Denial Parviz.
Aku adalah Denial yang terbelenggu mahluk asing bernama Trauma. Takut dan cemas hadir bersamanya, setiap kali aku bersinggungan dengan realitas kejamnya dunia bisnis. Terlebih saat takdir selalu membawaku pada dunia itu, dunia yang sama sekali tak pernah kukehendaki. Hingga akhirnya aku dipertemukan dengan Millen yang juga diperdaya rasa trauma.
Bersahabat dengannya seperti sepasang trauma yang mencoba hidup bersama.
Sanggupkah aku hidup dalam bayang-bayang trauma? Berhasilkah segala upayaku untuk menaklukkannya? Atau justru rasa traumalah yang akan terus menguasaiku?
Berkali-kali aku mencoba untuk bangkit dari trauma itu dengan merintis berbagai jenis bisnis, berkali-kali pula aku jatuh dalam trauma yang lebih besar karena bisnis yang kujalankan berulang kali gagal. Sampai pada akhirnya aku bertekad untuk mengakhiri hidupku dengan cara yang sia-sia, bunuh diri. Sayangnya, Millen dan Reynand datang sebelum aku mengakhiri hidupku. Millen, gadis yang diam-diam kucintai itu memintaku untuk mencoba untuk kembali bangkit dari trauma dan kembali merintis bisnis (sekali lagi).
Haruskah aku kembali bangkit dari trauma dan kembali merintis bisnis (lagi)? Jika aku bangkit, akankah bisnisku kali ini berhasil? Akankah Mr. T bernama trauma itu lenyap dari dalam diriku selamanya?
START (to) UP, garis awal yang membawaku merangkak maju.