Wireless Body Area Network (WBAN) merupakan subkelas dari Wireless Sensor Networks (WSN) di mana pada WSN menggunakan protokol berbasis IEEE 802.15.4. Protokol yang digunakan dalam WBAN adalah IEEE 802.15.6 di mana protokol tersebut merupakan pengembangan dari protokol IEEE 802.15.4. WBAN adalah jaringan sensor pemantauan kesehatan dengan sumber daya terbatas sehingga dibutuhkan suatu efisiensi energi untuk menjaga jaringan WBAN tetap bekerja dalam waktu yang sangat lama. Protokol Medium Access Control (MAC) dapat membantu dalam mencapai WBAN yang andal dan hemat energi.
Penelitian dilakukan dengan membandingkan performansi penjadwalan dinamis pada protokol yang digunakan dalam penelitian penjadwalan pada WBAN adalah IEEE 802.15.4 dan IEEE 802.15.6 melalui dua skenario. Skenario I melakukan pengujian pada metode GTS on dan off. Skenario II melalukan pengujian metode terbaik dari skenario I dengan metode Polling. Protokol IEEE 802.15.4 menggunakan metode Guaranteed Time Slot (GTS) off dengan Carrier Sense Multiple Access-Collision Avoidance (CSMA-CA) untuk pengiriman data reguler dan GTS on dengan Time Division Multiple Access (TDMA) untuk pengiriman data prioritas. Untuk metode terbaru yang digunakan oleh protokol IEEE 802.15.6 memiliki sistem Polling dalam pengiriman data. Uji analisis performansi menggunakan parameter evaluasi kinerja Quality of Services (QoS), efisiensi energi, dan fairness index.
Hasil dari penelitian menunjukan bahwa masing-masing masing-masing performansi protokol memiliki keunggulan yang berbeda tergantung pada penggunaannya. Penggunaan protokol IEEE 802.15.4 dengan GTS on lebih baik untuk sensor dengan data rate rendah (< 5 Kbps), di mana peningkatan Throughput rata-rata sebesar 36,5% dan efisien energi 30%. Sedangkan GTS off memiliki keunggulan packet loss yang lebih kecil pada jumlah node < 6, latency yang lebih cepat, serta fairness index mendekati 1. Pada sensor dengan data rate tinggi (> 5 Kbps), protokol IEEE 802.15.6 lebih baik karena memiliki saturasi data rate yang tinggi dengan peningkatan throughput rata-rata sebesar 78,5%, latency yang lebih cepat, packet loss lebih kecil, efisiensi energi sebesar 75%, dan fairness index mendekati 1.