Server down bisa terjadi karena banyak faktor dan maintenance adalah hal yang wajib dilakukan untuk menjaga ketersediaan layanan. Waktu ketidaksediaan layanan bisa diminimalisir dengan dilakukannya live migration. Banyak server yang sudah menggunakan container sebagai penyedia layanan. Keberadaan container sudah menggantikan virtual machine yang membutuhkan lebih banyak resource. Kegiatan live migration bisa dilakukan pada Docker container dengan menggunakan Checkpoint / Restore in Userspace (CRIU). Pada penelitian ini dilakukan uji coba live migration pada Docker container menggunakan CRIU dan menganalisis quality of service jaringan saat proses live migration berjalan. Uji coba dilakukan dengan implementasi live migration menggunakan 2 Platform yang berbeda di dalam satu jaringan lokal yang tidak terhubung dengan Internet. Analisis Quality of Service (QoS) dilakukan dengan melakukan perhitungan data yang didapat dari packet capture menggunakan Wireshark. Hasil analisis QoS yang didapatkan yaitu delay, packet loss, dan throughput. Informasi mengenai proses yang menggunakan jaringan untuk melakukan live migration didapatkan dari analisis file output dari lsof. Hasil analisis ini bisa dijadikan sebagai acuan perencanaan live migration dengan mempertimbangkan jangka waktu dan bandwidth jaringan yang dibutuhkan.