Ada beberapa hal yang menyebabkan server down di perusahaan, diantaranya bencana alam yang tidak bisa diprediksi kapan terjadinya seperti gempa, tsunami dan longsor serta peningkatan akses terhadap server terutama di perusahaan penyedia layanan dan Internet yang mengakibatkan beban kerja yang berat pada server yang mengakibatkan performansi server menurun sehingga server dapat mati secara tiba-tiba. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan beberapa solusi yaitu melakukan backup data dan layanan menggunakan teknologi live migration. Teknologi live migration merupakan salah satu teknologi virtualisasi yang memiliki kemampuan untuk memindahkan container antar server atau platform secara live. Namun proses live migration membutuhka waktu yang lama jika resource memori yang digunakan tidak sesuai. Pada penelitian ini akan dilakukan pengujian dan analisis untuk meningkatkan proses live migration dari platform satu ke platform lainnya. Pengujian ini menggunakan Docker sebagai wadah untuk mengepak aplikasi, CRIU (Checkpoint/ Restore In Userspace) sebagai tools untuk proses live migration, NFS (Network File System) sebagai protokol untuk mendistribusikan file sistem melalui jaringan dan menggunakan layanan Magento sebagai objek penelitian yang akan dimigrasi. Hasil yang didapat dari penelitian kali ini ialah platform2 menggunakan memori lebih besar daripada platform1 dan membutuhkan waktu lebih sedikit dari pada platform1. Hal ini dikarenakan platform2 memiliki nilai RAM lebih besar daripada platform1.