Olahraga pengangkatan beban pada lengan seringkali menjadi olahraga rutin yang dilakukan sebagian orang, namun seringkali seseorang mengabaikan porsi dan beban yang diangkat yang akhirnya menyebabkan over training. Akibat hal ini, seseorang dapat mengalami cedera pada otot. Untuk menghindari cedera otot semacam itu diperlukan suatu alat monitor yang dapat memberikan informasi kapan seseorang dapat terus melakukan latihannya dengan porsi yang sekarang (termasuk opsi untuk menambah porsinya) atau kapan seseorang perlu mengurangi porsi latihannya yang sekarang. Salah satu rutinitas olahraga otot yang umumnya dilakukan adalah melatih kontraksi otot bisep. Sehingga pada studi ini dibuat alat monitoring kekuatan otot bisep saat latihan menggunakan Electromyograph muscle sensor v3 dan ESP8266 sebagai mikrokotroller. Kategori user yang dimonitor adalah berdasarkan usia dan juga perolehan level kekuatan otot (berupa nilai Analog Data Converter (ADC)). Metode yang digunakan adalah statistika dan fuzzy logic. Nilai output dari purwarupa berupa persentase kekuatan otot pada kategori lemah sebesar 0 hingga 16% dan kuat di atas 32%. Dengan alat dan metode yang dibangun, user dapat mengetahui apakah yang bersangkutan dapat tetap melakukan latihan rutinnya dengan posri yang ada (dengan opsi menambah porsi) atau perlu mengurangi porsi latihannya agar meminimalisir terjadinya cedera pada otot bisep.