Load balancing merupakan salah satu masalah yang terdapat di dalam jaringan. Permintaan user yang melebihi kapasitas dalam satu waktu menyebabkan overload yang dapat menyebabkan kondisi server down karena matinya web server sehingga menyebabkan banyak user tidak dapat terlayani. Hal ini juga bisa disebabkan oleh kondisi server yang heterogen dipaksa dalam menerima request dari user tanpa adanya strategi load balancing untuk mengatasi permasalahan tersebut. Software Defined Network membuat paradigma baru dalam menyelesaikan masalah load balancing pada jaringan tradisional. SDN Load Balancer memberikan fasilitas untuk membangun dan merancang strategi load balancing yang fleksibel dan bisa diprogram sesuai kebutuhan. Algoritma Weighted Round Robin dan Weighted Least Connection memiliki kemampuan menyeimbangkan beban dan mempertimbangkan kapasitas server dengan menentukan jumlah bobot ke masing-masing server. Pengujian performansi dilakukan dengan simulasi jaringan virtual SDN menggunakan mininet dan http server sederhana. Hasil pengujian response time, weighted round robin mengungguli weighted least connection dengan rata-rata response time terkecil 39.7 msec. Pada pengujian throughput, weighted least connection mendapat hasil tertinggi sebesar 57,1 MB/sec. Dan pada pengujian cpu utilization kedua algoritma berhasil membagi kinerja server dengan baik, dan weighted round robin mempunyai persentase penggunaan server lebih tinggi yaitu server 1 dengan nilai 36.6%, server 2 37,3% dan server 3 sebesar 38,1%.