Pasar modal Indonesia mencatat rekor kapitalisasi pasar mencapai Rp 7.052 triliun pada tahun 2017. Perkembangan tersebut tidak hanya terjadi pada saham konvensional, namun juga pada saham syariah. Setelah tahun 2008, kapitalisasi salah satu indeks saham syariah Indonesia, yaitu JII (Jakarta Islamic Index) menunjukkan pergerakan yang positif. Tren kapitalisasi pasar JII dari tahun 2000 hingga tahun 2018 cenderung mengalami kenaikan. Hal tersebut menunjukkan semakin banyak minat investor untuk berinvestasi pada saham syariah di Bursa Efek Indonesia. Teori klasik menyebutkan bahwa investor selalu bertindak rasional dalam membuat keputusan berinvestasi. Namun peneliti-peneliti terdahulu menemukan bahwa terkadang investor bertindak tidak rasional, salah satunya adalah perilaku herding. Beberapa peneliti menemukan bahwa perilaku herding lebih cenderung terjadi pada emerging market.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis adanya indikasi perilaku herding investor pada saham syariah di Bursa Saham Indonesia. Serta adanya asimetri herding yang akan menganalisa herding saat kondisi rising market dan falling market.
Data yang digunakan adalah data sekunder berupa harga indeks harian JII dan harga harian IHSG. Data tersebut akan diolah menjadi return dan dispersi return (Cross- Sectional Absolute Deviation), yang selanjutnya dianalisa menggunakan metode GARCH.
Penelitian ini menghasilkan bahwa terdapat perilaku herding investor pada saham syariah di Bursa Saham Indonesia secara umum. Perilaku herding juga terjadi pada saham syariah di Bursa Saham Indonesia saat periode rising maket maupun saat periode falling market.
Kata kunci: perilaku herding, Cross-Sectional Absolute Deviation (CSAD), GARCH.