PT. XYZ merupakan perusahaan penyedia layanan, salah satunya dibidang pembangunan kontruksi jaringan fiber optik. Beberapa proyek pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan PT. XYZ mengalami kegagalan berupa keterlambatan dan belum dapat terselesaikan sesuai perencanaan awal. Dalam realisasi suatu proyek pasti akan banyak sekali kendala dan hambatan yang jika tidak terkelola dengan baik akan berujung pada keterlambatan bahkan kegagalan. Diketahui bahwa 30% kegagalan proyek di Indonesia disebabkan oleh kompetensi seorang manajer proyek (Ratay, 2018). Kompetensi manajer proyek berperan penting terhadap kesuksesan proyek yang dapat dilihat dari segi biaya, waktu, dan mutu (Dharsika dkk., 2017). Penelitian ini juga didasari juga oleh temuan (Hashim, 2019) yang menemukan bahwa 10 kompetensi manajer proyek yang mempengaruhi kesuksesan proyek merupakan kompetensi performansi. Selain itu, belum ada penelitian yang mengukur kompetensi performansi manajer proyek berdasarkan Project Manager Competency Development Framework dan kompetensi personal di PT. XYZ sudah diukur oleh penulis lain. Oleh karena itu, penelitian ini akan mengukur kompetensi performansi manajer proyek menggunakan metode Project Manager Competency Development Framework (PMCDF) dimana terdapat 10 unit / knowledge area yang akan disaring menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk mengetahui beberapa knowledge yang paling mempengaruhi tingkat performansi manajer proyek. Kemudian dilakukan pengukuran secara 360? menggunakan skala likert kepada manajer proyek (self-assessment), direktur, staff admin, staff logistik, waspang, mitra kerja, dan manajer proyek lain. Hasil pengukuran 360? akan menghasilkan kesenjangan antara current score dan tingkat minimum kompetensi setiap elemen-elemen unit. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi performansi manajer proyek dapat mengurangi potensi kegagalan untuk proyek-proyek selanjutnya.