Berdasarkan hasil survei dan drive test menggunakan salah satu operator seluler di Jalan Karawitan, diperoleh bahwa nilai parameter radio jaringan LTE termasuk buruk, diperkuat dengan nilai RSRP < -90 dBm, SINR < 5 dB, dan throughput < 800 Mbps. Selain itu, kondisi sekeliling jalan yang termasuk potential market sehingga diperlukan kapasitas LTE yang baik di wilayah ini untuk bisa memberikan layanan data kepada setiap orang di Jalan Karawitan. Berdasarkan identifikasi data OSS menunjukkan adanya ketidakseimbangan antara trafik user dan kapasitas sel yang berpengaruh pada kualitas dan throughput jaringan yang diterima.
Pada proyek akhir ini dilakukan perencanaan microcell di Jalan Karawitan, Kota Bandung pada FDD LTE 1800 MHz dengan bandwidth 10 MHz menggunakan metode cell splitting dalam meningkatkan kapasitas jaringan LTE di wilayah tersebut. Simulasi perencanaan ini dilakukan menggunakan dua skenario, yaitu membandingkan dua kondisi dengan dan tanpa penerapan cell splitting pada software Atoll 3.3 dengan memperhatikan nilai parameter radio RSRP, SINR, dan throughput.
Hasil dari simulasi perencanaan berdasarkan skenario yang telah ditentukan dalam proyek akhir ini, yaitu adanya peningkatan nilai rata-rata RSRP sebesar 13,32 %, SINR sebesar 52,75 %, dan throughput sebesar 236 %.
Kata Kunci: Cell splitting, LTE, microcell, RSRP, SINR, throughput.