Pengkodean sangat diperlukan dalam sistem komunikasi wireless, karena data sangat rentan mengalami error selama propagasi. Pengkodean kanal yang bagus adalah yang tahan terhadap perubahan kanal. Teknologi generasi kelima (5G) menggunakan Polar codes dan quasi–cyclic low density parity check (QC–LDPC) codes. Dari kedua jenis pengkodean kanal tersebut yang mencapai Shannon limit adalah Polar codes. Namun apabila kanal berubah sangat cepat, performansi Polar codes berkurang. Tugas Akhir ini menginvestigasi dan menganalisis desain Polar codes terhadap pengaruh perubahan kanal.
Polar codes menggunakan parameter Bhattacharyya dalam penentuan kapasitas kanalnya. Oleh karena itu, Tugas Akhir ini mengevaluasi parameter Bhattacharyya dalam penentuan posisi bit frozen pada Polar codes sesuai dengan kanal yang akan dilewati. Parameter Bhattacharyya diuji pada Polar codes dengan panjang blok 8, 16, 32, 64 dan 128 bit dengan signal-to-noise power ratio (SNR) dengan simulasi komputer. Tugas Akhir ini kemudian merancang skema transmit-receive Polar codes dengan encoding standar Polar codes dan soft decoding Polar codes dengan menggunakan modulasi binary phase shift keying (BPSK). Sistem kemudian diuji pada 2 kondisi kanal, yaitu additive white Gaussian noise (AWGN) dan kanal Rayleigh fading untuk dilihat performansi bit error rate (BER)–nya.
Hasil Tugas Akhir ini berupa (i) lokasi bit frozen terbaik untuk setiap SNR dan (ii) evaluasi performansi Polar codes dengan parameter Bhattacharyya dan Polar Weight pada kanal AWGN dan Rayleigh fading, (iii) tabel klasifikasi peletakan bit frozen dan bit informasi Polar codes dengan parameter Bhattacharyya dengan panjang blok 8, 16, 32, 64, dan 128 pada rentang SNR –15 sampai 50 dB. Klasifikasi ini diharapkan dapat menjadi referensi yang akurat untuk pengimplementasian Polar codes dengan parameter Bhattacharyya maupun dengan Polar Weight.