Kebutuhan busana ready-to-wear saat ini semakin meningkat. Peningkatan tersebut membawa dampak positif dalam perekonomian namun disisi lain terdapat dampak negatif dalam produksi busana yang salah satunya berupa limbah kain yang cukup besar sehingga industri mode menjadi penyumbang limbah terbesar kedua setelah minyak bumi. Melihat permasalahan tersebut adanya cara untuk meminimalisir jumlah limbah produksi ready-to-wear, yaitu diperlukan suatu perancangan busana dengan konsep zero waste fashion. Dalam pemilihan ini perancangan bertitik tolak pada eksplorasi konsep zero waste fashion pada busana dengan mengkombinasikannya dengan kain tradisional. Kain tradisional yang dipilih adalah tenun Baduy. Tenun Baduy memiliki karakteristik visual yang unik dengan motif geometris sederhana. Pada perancangan penelitian ini adanya hasil dari eksplorasi pemilihan telah menghasilkan empat look busana wanita ready-to-wear bergaya vibrant. Perancangan busana pada penelitian ini adalah ready-to-wear yang dikombinasikan dengan tenun Baduy yang menggunakan metode zero waste fashion. Peneliti mengharapkan dapat memberikan alternatif pilihan dalam menciptakan suatu busana.
Kata kunci : Ready-to-wear, Zero Waste Pattern, Tenun Suku Baduy