Pertumbuhan laba merupakan presentasi kenaikan laba yang diperoleh perusahaan. Semakin tinggi pertumbuhan laba semakin baik keuangan dan kinerja keuangan suatu perusahaan. Para pengguna laporan keuangan akan membutuhkan informasi pertumbuhan laba perusahaan untuk mengetahui kinerja keuangannya. Rasio keuangan adalah alat yang dapat digunakan untuk melihat pertumbuhan laba.
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh variabel current ratio, debt to equity ratio, total asset turnover, dan dividend payout ratio secara parsial dan simultan terhadap pertumbuhan laba. Sampel pada penelitian ini adalah perusahaan keluarga sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2017.
Teknik pemilihan sampel menggunakan purposive sampling sehingga memperoleh data sebanyak 72 data selama empat tahun yang terdiri dari 18 perusahaan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis data panel dengan menggunakan software Eviews 9.
Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel independen current ratio, debt to equity ratio, total asset turnover, dan dividend payout ratio secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. Secara parsial dividend payout ratio berpengaruh negatif signifikan terhadap pertumbuhan laba, untuk variabel current ratio, debt to equity ratio, dan total asset turnover tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba.
Berdasarkan hasil penelitian ini, pertumbuhan laba dapat diketahui dengan menggunakan rasio dividend payout ratio. Perusahaan yang memiliki rasio DPR yang rendah akan cenderung memiliki pertumbuhan laba yang tinggi. Karena ketika perusahaan menentukan untuk melakukan pembagian dividen setiap tahunnya, maka saldo laba yang akan digunakan dalam modal kegiatan selanjutnya akan berkurang, sehingga mengurangi pertumbuhan laba perusahaan.
Kata Kunci: Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover, Dividend Payout Ratio dan Pertumbuhan Laba.