Menampilkan keadaan perusahaan yang terbaik dengan menerbitkan laporan keuangan menjadi tujuan semua perusahaan. Sehingga manajer akan melakukan berbagai cara untuk mencapai tujuan tersebut. Tindakan kecurangan pada laporan keuangan tersebut menyebabkan informasi yang terkandung dalam laporan keuangan menjadi tidak relevan dan menyebabkan salah saji material, yang dapat menyesatkan para pengguna laporan keuangan.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh fraud dalam pentagon theory (tekanan, kesempatan, rasionalisasi, kompetensi dan arogansi) terhadap financial statement fraud dengan menggunakan metode restatement pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2017. Tekanan diukur menggunakan rasio perubahan aset (achange), kesempatan diukur menggunakan rasio perubahan persediaan (inventory), rasionalisasi diukur atas dasar opini audit yang diberikan auditor inpenden, kompetensi diukur atas dasar ada atau tidaknya perubahan direksi dan arogansi diukur atas dasar ada atau tidaknya multijabatan pada CEO atau presiden direktur.
Data yang digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan dan tahunan audited perusahaan yang dijadikan sampel penelitian. Penelitian ini menggunakan teknik pursposive sampling sehingga diperoleh 92 perusahaan manufaktur dengan periode penelitian dua tahun yaitu tahun 2016-2017 atau dengan kata lain terdapat 184 sampel. Berdasarkan uji boxplot, terdapat 34 data outlier yang mengganggu, sehingga dikeluarkan dari sampel penelitian ini menjadi 150 sampel. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan analisis regresi logistik dengan menggunakan software Spss 25.
Hasil penelitian ini menunjukkan tekanan, kesempatan, rasionalisasi, kompetensi dan arogansi berpengaruh secara simultan terhadap kecurangan laporan keuangan. Secara parsial kesempatan berpengaruh negatif terhadap kecurangan laporan keuangan, sedangkan tekanan, rasionalisasi, kompetensi dan arogansi tidak berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan.