Sudutpandang Creative-hub adalah perusahaan berbentuk PT yang bergerak pada bidang industri kreatif. Perusahaan ini berjalan sejak 2018 dan terus berupaya meningkatkan kualitas bisnis yang dijalankan. Target pasar yang diambil Sudutpandang adalah pulau jawa, walaupun dengan sistem digital bukannya tidak mungkin pasar Sudutpandang lebih luas dari pulau jawa. Bentuk jasa yang ditawarkan Sudutpandang adalah segala bentuk periklanan, karya dalam bentuk grafis, produk ataupun karya instalasi yang dimana fokus dari perusahaan adalah menyusun strategi komunikasi marketing dengan cara yang kreatif sebagai solusi dari setiap permasalahan client. Sudutpandang memiliki banyak pendahulunya yang mempunyai proses bisnis yang serupa seperti Makna Creative dan Maika Collective. Selain itu Sudutpandang memiliki beberapa kompetitor yaitu Makna Creative, Maika Collective, Thinkingroom.inc, Monoponik, Publicis Indonesia, Okular, PotbrandingHouse dan Rimata & Co. Kelayakan usaha sangat penting bagi Sudutpandang agar dapat bersaing dan tumbuh di dalam pasar. Oleh karena itu dilakukan penelitian kelayakan usaha terhadap Sudutpandang yang ditinjau dari 4 aspek yaitu aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek finansial dan ditambah dengan perancangan website sebagai penunjang proses bisnis Sudutpandang. Aspek pasar menunjukkan adanya pasar yang ditargetkan Sudutpandang dan mengetahui posisi Sudutpandang dalam pasar. Aspek teknis dan manajemen menunjukkan kejelasan bentuk organisasi serta proses bisnis yang dijalankan. Aspek finansial ditinjau dari 3 kriteria yaitu Net present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Payback Period (PP). NPV yang ditunjukkan dari proyeksi 5 tahun operasi bernilai Rp. 227.345.605 dengan nilai IRR 22,12% dan Payback Period sebesar 4,43 tahun. Maka dengan hasil tersebut kelayakan usaha Sudutpandang dinyatakan layak. Hasil analisis sensitivitas terhadap kenaikan biaya tenaga kerja langsung, penurunan harga jual jasa dan penurunan demand memberikan batas aman sebesar maksimal kenaikan biaya sebesar 14%, penurunan harga jual jasa sebesar 4% dan penurunan demand sebesar 12%.
Kata Kunci: Analisis kelayakan, NPV, IRR, PP, Analisis Sensitivitas