Buku Teori Kritis Sekolah Frankfurt memperkenalkan pemikiran filsuf Max Horkheimer dan Theodor W. Adorno dalam dua pokok pemikiran. Pertama, konsep tentang teori kritis. Kedua, kritik terhadap usaha manusia rasional yang terlihat macet dan gagal. Pada edisi baru ini, Sindhunata menambahkan tulisan tentang teori Sekolah Frankfurt yang digunakan untuk menyoroti beberapa gejala sosial di masa sekarang. Rasionalitas yang berbalik menjadi irasionalitas, dan pencerahan yang terjungkir menjadi mitos yang banyak kita temukan dalam realitas. Penulis memaparkan bagaimana berdasarkan teori kritis Horkheimer dan Adorno, kita dapat melihat dan mengkritisi gejala post-modernisme & post-truth, populisme, politik identitas, dan radikalisasi agama, yang merebak muncul akhir-akhir ini.
Buku yang terus dipergunakan sebagai pegangan untuk bidang pengajaran filsafat dan ilmu sosial ini memberi sumbangan pemikiran kritis bagi kalangan akademis dan intelektual. Dengan mempelajari teori kritis, kita akan terus digugat, agar tidak malas untuk berpikir, agar mau terus mengasah akal budi, untuk meraih dunia yang lebih baik daripada dunia sekarang ini.
Buku Sindhunata ini begitu memperkaya khazanah kepustakaan filsafat berbahasa Indonesia. Teori kritis dengan tokohnya Marx Horkheimer bukan sembarang filsafat. Teori itu yang paling mendalam menganalisa sistem masyarakat industri maju yang bayangannya terasa sampai ke Indonesia. Kekayaan, kedalaman, dan problematika salah satu aliran filsafat modern yang paling berpengaruh diutarakan secara tepat dan mendalam. Buku ini membuka kesempatan kita untuk berkenalan dengan suatu cara berpikir yang memberi cap kepada iklim intelektual di Barat.