Pada masa gagalnya seorang gubernur yang bernama Abrahah al-Asyram yang ingin meluluhlantakkan Kakbah yang berada di Mekkah oleh burung-burung ababil, yang dikenal dengan sebutan Tahun Gajah , lahirlah sosok mulia yang kelak menjadi pemimpin bijaksana, adil, dan sempurna akhlaknya, dialah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muththalib, sang penyempurna akhlak, penutup para nabi.
Kehidupan Rasulullah dimulai dengan kesedihan; diawali oleh kematian kedua orangtua beliau, juga kakek dan paman tercinta, yang telah menggores duka mendalam di hati. Namun air mata tak selamanya jatuh, Rasulullah tumbuh dewasa dan menemukan sahabat-sahabat yang hebat, dan tak lupa belahan hati. Kehendak Allah adalah bentuk kesempurnaan, pertemuan yang diatur oleh Allah merupakan suatu kenikmatan.
Hijrahnya Rasulullah bersama Abu Bakar karena berbagai macam bentuk siksaan dan ancaman dari kaum kafir Quraisy sarat akan perjuangan. Kemudian hadirnya Umar bin Khattab ditengah-tengah kaum muslimin menambah kekuatan baru yang mengerikan. Lalu persahabatan dengan Utsman bin Affan yang dijuluki Dzun Nurain , sang pemilik dua cahaya karena menikahi dua putri Rasulullah. Ada pula Ali bin Abi Thalib, sahabat yang juga menjadi menantu Rasulullah. Kisah Nabi bersama para sahabat yang banyak menumbuhkan haru, kobaran semangat sekaligus perjuangan, dibiarkan membesar demi kokoh dan tegaknya bendei a tauhid.
Pemimpin umat yang berjiwa patriotik dengan ketegasan, keberanian, dan kewibawaan. Namun beliau tak melupakan kewajiban sebagai seorang suami bagi istrinya. Keindahan akhlak Rasulullah menawan hati Khadijah, kelemahlembutan beliau memenjarakan jiwa Aisyah dalam ruangan cinta, begitu juga dengan istri-istri
lainnya. Rasulullah adalah pemantik romantisme, sebagai simbol kesabaran, kedamaian, juga kebahagiaan. Muhammad utusan Allah, rahmat bagi seluruh alam. Kisah perjuangan dan cinta sang kekasih Allah akan diringkas ke dalam cerita yang sarat akan hikmah, sehingga menumbuhkan generasi yang tidak buta akan sejarah.