Sumber daya manusia menjadi faktor penting sekaligus penentu dalam sebuah organisasi perusahaan untuk berkembangnya sebuah perusahaan tersebut. Salah satu hal yang perlu diperhatikan perusahaan adalah efisiensi dan efektivitas sumber daya yang ada untuk mengoptimalkan penggunaannya sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan kapasitas tiap pekerja agar menghasilkan produktivitas maksimal. Upaya perusahaan dalam menghasilkan produktivitas maksimal tentu harus memperhatikan beban kerja yang diterima oleh setiap pegawai. Beban kerja yang sesuai dan merata sangat diperlukan, hal ini disebabkan apabila tidak ada kesesuaian beban kerja maka akan berdampak terhadap produktivitas yang dihasilkan tiap pegawai tidak dapat maksimal. Analisis beban kerja yang dilakukan dapat digunakan untuk menentukan upaya perusahaan terhadap pegawai sesuai dengan beban kerja yang dimiliki, serta dapat menentukan kelonggaran atau allowance yang akan diberikan kepada setiap pekerjaan. Hasil analisis beban kerja dengan menggunakan metode work sampling diketahui bahwa urutan beban kerja dari tinggi ke rendah yaitu : pekerjaan manual spreader dengan nilai beban kerja sebesar 117.94 % ( kategori beban kerja tinggi) – pekerjaan auto spreader dengan nilai beban kerja sebesar 104.56 ( kategori beban kerja rendah). Berdasarkan hasil perhitungan beban kerja terhadap masing – masing pekerjaan, didapatkan bahwa untuk pekerjaan manual spreader memiliki nilai kelonggaran sebesar 25.5%, sedangkan untuk pekerjaan auto spreader memiliki nilai kelonggaran sebesar 23.00%.