Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) penggunaan kereta untuk perjalanan jauh menjadi pilihan utama bagi masyarakat karena biaya yang murah, aman dan tepat waktu. Oleh sebab itu, Indonesia akan membangun sarana transportasi kereta cepat pada rute Jakarta – Surabaya dengan kecepatan 140 km/jam pada frekuensi 900 MHz. Namun, ada sisi negatif apabila berada di dalam kereta cepat, delay yang tinggi berdampak nilai packet loss yang sangat besar. Kualitas komunikasi yang dilakukan user selama perjalan harus terpenuhi, maka dilakukan penelitian komunikasi penumpang dalam kereta cepat dengan delay maksimum ? 40 ms.
Metode desain meliputi perancangan coverage area dan capacity planning menggunakan network dimensioning yaitu metode untuk mengakumulasi jumlah site yang diperlukan serta kapasitas tiap site yang diperlukan dan melakukan simulasi. Untuk perhitungan delay total menggunakan simulator delay. Simulasi jaringan LTE dengan memperhitungkan letak eNodeB existing dan Remote Radio Unit (RRU) extend yang dikhususkan untuk jalur kereta cepat dengan memperhatikan delay, throughput, Signal to Interference Ratio (SINR), Reference Signal Received Power (RSRP) dan overlapping.
Berdasarkan simulasi dan perhitungan diperoleh delay total sistem yaitu sebesar 38,6287 ms dan delay handover 20 ms. Nilai overlapping masing-masing sebesar 1483 m dengan persentase coverage total area yang didapat yaitu 37,07%. Perancangan dengan adanya eNodeB existing menghasilkan RSRP -62,88 dBm dan nilai SINR 8,96 dan RSRP -64,81 dBm serta SINR sebesar 8,74 dB untuk perancangan yang tidak memakai eNodeB existing. Perancangan ini dikatakan layak karena memenuhi persyaratan Long Term Evolution (LTE) kereta cepat dimana delay total ? 40 ms dan kualitas jaringan memenuhi standar Key Indicator Perfomance (KPI) Telkomsel.
Kata Kunci: Delay, Handover, Overlapping, LTE, RRU, Kereta Cepat