Kewarganegaraan dan masyarakat madani menjadi pembahasan menarik karena ia tidak saja berkait dengan hubungan antarmanusia dalam relasi-relasi humanisme, tetapi lebih jauh ia juga meletakkan gagasan spiritual manusia. Gagasan spiritualisme manusia menghubungkan antarmanusia dalam relasi humanis untuk membentuk sebuah komunitas manusia yang beradab. Buku ini mencoba menuangkan pemikiran-pemikiran humanis-religius, dalam dinamika berbangsa dan bernegara. Pembahasan kewarganegaraan dalam buku ini tidak saja dikaji dari optik pemahaman keilmuan barat semata, tetapi juga dikaji dari sudut optik berpikir dalam keilmuan Islam.