Di Indonesia memiliki beragam makanan tradisional yang beraneka ragam dari tiap-tiap provinsi yang ada di Nusantara. Indonesia memegang memiliki peran penting dalam membangun beragam budaya yang ada di Indonesia. Makanan tradisional yang beragam dari tiap-tiap provinsi, memiliki cita rasa yang khas, karena dilengkapi dengan bumbu yang berasal dari rempah-rempah. Keragaman budaya dan kuliner merupakan kekayaan negara Indonesia yang patut dibanggakan. Salah satu provinsi di Indonesia yaitu Jawa Barat, Jawa Barat tidak kalah menariknya akan keberagaman kulinernya. Beberapa kuliner Jawa Barat dianggap sebagai makanan pokok atau makanan sampingan. Cangkarang Bongkang atau jajanan (Yetti Herayati, 1986, 29), merupakan kuliner yang wajib dicicipi selain makanan pokok atau makanan sampingan. Ada dua fungsi makanan sampingan sebagai kuliner di Jawa Barat, pertama, sebagai oleh-oleh selepas bepergian ataupun selepas mengadakan upacara adat tertentu. Kedua, dapat menjadi makanan pengganti nasi. Namun, dengan berbagai macam jajanan tradisional khas Bandung, memang masih ada yang menggunakan kemasan seperti kemasan memakai daun pisang, plastik, maupun kertas sebagai pembungkus jajanan tersebut. Dan jika dilihat dari karakteristik kemasan sangat minim sekali untuk menjaga keawetan dan kualitas dari jajanan tersebut. Dengan menggunakan teori kemasan, desain kemasan, serta teori lain yang mendukung penelitian ini, penulis merancang desain kemasan untuk mempertahankan keberadaan jajanan tradisional yang dapat menjadi identitas suatu daerah tertentu. Dan dengan menggunakan metode wawancara dan studi pustaka, penulis dapat menganalisis dalam menjawab pertanyaan penelitian dalam bidang desain produk kemasan.
Kata kunci : Kemasan, Jajanan, Sunda, Bandung, Tradisional.