Financial Distress atau kesulitan keuangan merupakan keadaan dimana suatu perusahaan mengalami kesulitan dalam melunasi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya. Yang dimana jika tidak segera dihentikan, financial distress dapat menyebabkan kebangkrutan pada perusahaan. Penting untuk melakukan identifikasi kondisi financial distress guna mempertahankan perusahaan untuk tetap going concern.
Penelitian ini menggunakan metode Altman Z Score sebagai variabel dependen dan rasio keuangan sebagai variabel independennya. Adapun rasio keuangan yang digunakan adalah rasio likuiditas dengan indikator current ratio, rasio solvabilitas dengan debt to equity ratio, rasio profitabilitas dengan return on assets (ROA), dan rasio aktivitas dengan total assets turnover.
Populasi yang digunakan oleh peneliti adalah perusahaan manufaktur sektor farmasi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012 hingga 2017. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda.
Metode sampel penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, yaitu perusahaan yang selalu mempublikasikan laporan keuangan dan tahunan selama enam periode yang dimulai dari tahun 2012 hingga 2017. Sehingga diperoleh sampel sebanyak 9 perusahaan dengan jumlah data observasi sebanyak 54 unit analisis.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, secara parsial curent ratio dan total assets turnover tidak berpengaruh sedangkan debt to equity ratio berpengaruh negatif signifikan dan return on assets berpengaruh positif signifikan terhadap financial distress. Secara simultan, current ratio, debt to equity ratio, return on assets, dan total assets turnover berpengaruh terhadap financial distress.