Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat efisiensi perbankan Indonesia, bagaimana perbandingan efisiensi perbankan berdasarkan kelompok kepemilikan bank, dan melihat bagaimana korelasi antara efisiensi dan rasio kinerja keuangan serta total aset. Penelitian ini diperlukan dikarenakan adanya fenomena pertumbuhan aset yang masih cukup tinggi tetapi tidak disertai dengan pertumbuhan net operational profit.
Metode yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi perbankan adalah Data Envelopment Analysis (DEA) dengan model BCC/VRS, pendekatan intermediate, dan berorientasi baik kepada input ataupun output. Variabel input yang digunakan dalam penelitian ini adalah Fixed Aset, Personal Cost, Deposit dan variabel output Net Interest Income, Investment, Loan. Penelitian ini dilakukan dalam 10 tahun periode pengamatan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2017 menggunakan sampel 34 bank umum konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tren efisiensi perbankan Indonesia meningkat sejak terjadinya krisis tahun 2008, dan saat ini dalam keadaan stabil. Bank Rakyat Indonesia merupakan bank yang memiliki rata-rata efisiensi terbaik dan paling konsisten, dimana selama 8 tahun menjadi bank yang paling efisien. Dilihat dari kepemilikannya, bank milik pemerintah adalah kelompok bank yang paling efisien, diikuti bank milik pemerintah daerah, bank swasta campuran dan bank swasta nasional. Dari analisis korelasi terlihat tingkat hubungan yang rendah antara efisiensi menggunakan metode DEA dengan rasio kinerja (ROA, ROE, NIM, BOPO, LDR) di dalam laporan keuangan.
Kata Kunci : Perbankan Indonesia, Bank Efficiency, Data Envelopment Analysis (DEA)