Perbankan syariah menghadapi tantangan yang cukup besar untuk mempertahankan eksistensi bisnisnya. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bulan Oktober 2017 menunjukkan perbankan syariah hanya memiliki pangsa pasar dibawah 6% terhadap total industri perbankan di Indonesia. Meskipun bank umum syariah dan unit usaha syariah menunjukkan peningkatan aset yang signifikan yaitu 856% dalam rentang waktu 2008-2017, tetapi jumlah tersebut masih sangat kecil dibandingkan dengan aset bank umum konvensional. Indikator kinerja dan profitabilitas seperti Return on Asset (ROA), Net Operating Margin (NOM), dan rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) masih tertinggal oleh bank umum konvensional.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis efisiensi laba dan efisiensi biaya pada bank syariah, dan mengukur pengaruhnya terhadap tingkat profitabilitas pada bank syariah di Indonesia. Dengan menggunakan sampel 11 Bank Umum Syariah dalam rentang waktu 2011-2017, penelitian ini dilakukan melalui 2 tahapan. Tahap pertama adalah untuk mengukur tingkat efisiensi laba dan tingkat efisiensi biaya menggunakan metode parametric Stochastic Frontier Analysis (SFA) yang meregresikan 3 variabel input yaitu harga dana, harga tenaga kerja dan harga modal fisik; 3 variabel output yaitu pembiayaan yang disalurkan, surat berharga, dan pendapatan operasional lainnya; serta 2 variabel lingkungan yaitu tingkat inflasi dan ekuitas. Pada tahap kedua dilakukan pengukuran pengaruh variabel efisiensi laba dan efisiensi biaya terhadap variabel rasio profitabilitas ROA menggunakan metode regresi Ordinary Least Square (OLS) dan beberapa pengujian seperti uji statistik deskriptif dan uji klasik.
Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan Bank Panin Syariah pada posisi tertinggi (55,16%) dan Bank Maybank Syariah pada posisi terendah (0,43%) dalam efisiensi laba, sedangkan Bank Mega Syariah pada posisi tertinggi (97,71%) dan Bank Jabar Banten Syariah pada posisi terendah (71,60%) dalam efisiensi biaya. Variabel harga tenaga kerja, pendapatan lainnya, dan ekuitas berpengaruh signifikan positif, sedangkan harga dana, harga modal fisik, surat berharga berpengaruh signifikan negatif terhadap efisiensi laba. Variabel harga tenaga kerja, harga dana, harga modal fisik, pembiayaan, surat berharga, pendapatan lainnya, dan ekuitas berpengaruh signifikan positif terhadap efisiensi biaya. Selanjutnya, variabel efisiensi laba dan efisiensi biaya berpengaruh tidak signifikan terhadap tingkat profitabilitas bank syariah.
Kata Kunci: Efisiensi, Profitabilitas, Stochastic Frontier Analysis (SFA), Bank Syariah, Input, Output, Lingkungan, Return on Asset