Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) merupakan instansi pemerintahan yang bertugas membantu kinerja gubernur Jawa Barat dalam melaksanakan urusan pemerintahan daerah dalam hal komunikasi dan informatika. Diskominfo Jabar juga berkaitan tugasnya dengan Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dalam mendukung program kerja dari Kementrian Kominfo disetiap daerah indonesia khususnya dalam wilayah Jawa Barat. Permasalahan yang ada pada fungsi Pengelolaan Komunikasi dan Informasi Publik yaitu, telah mengimplementasikan teknologi IT dalam melakukan aktifitasnya, tetapi belum optimal dalam pengelolaan konten dan penggunaan teknologi yang ada serta belum terintegrasi antar divisi yang ada pada Diskominfo Jabar. Selain itu diperlukan perencanaan teknologi dalam pelaksanaan dan pengendalian yang selaras dengan strategi bisnis. Dengan adanya EA dapat meningkatkan efisiensi teknologi informasi dan menyelaraskannya dengan proses bisnis organisasi serta mengembangkannya. Sebelum melakukan implementasi EA, sebaiknya organisasi menggunakan framework. Dengan adanya framework diharapkan dapat mengelola sistem atau teknologi yang komplek dan menyelaraskannya dengan proses bisnis teknologi informasi serta menginvestasikannya. Framework merupakan kunci dalam pembuata EA dan memiliki peran sebagai struktur logis dalam mengklasifikasikan informasi yang komplek. Framework enterprise architecture yang paling terkenal adalah The Arsitektur Open Group Architecture Framework (TOGAF). TOGAF merupakan framework yang melakukan pendekatan untuk merancang EA. TOGAF juga bisa membantu memanfaatkan sumber daya secara lebih efektif dan efisien, dengan demikian, pada akhirnya dapat menghasilkan tingkat pengembalian investasi yang meningkat.
Kata Kunci: Enterprise Architecture, DISKOMINFO, Framework, TOGAF, TOGAF ADM