Banyaknya operator penyelenggara jaringan telekomunikasi di Indonesia dengan sebanyak 5 operator membuat sumber daya frekuensi menjadi terbatas. Sementara Kementrian Komunikasi dan Informatika sudah memetakan mesti tercakupnya layanan telekomunikasi sebesar 95% untuk seluruh penduduk Indonesia. PT.Telkomsel sebagai operator penyelenggara jaringan telekomunikasi mulai memanfaatkan spektrum frekuensi yang telah ada, frekuensi 900 MHz yang notabanenya hanya digunakan untuk layanan voice pada GSM maka akan dicoba untuk melayanani layanan data pada LTE, sehingga dengan bandwidth yang lebar pada frekuensi 900 MHz maka diharapkan dapat membantu menampung user existing LTE lebih banyak yang saat ini berada di frekuensi 1800 MHz.
Berangkat dari kondisi diatas, penulis melakukan penelitian penggunaan spektrum frekuensi 900 MHz untuk teknologi GSM (voice) dan LTE (data) dengan rujukan jurnal international yang berjudul “Comparison of GSM, WCDMA and LTE Performance on 900 MHz band”.
Berdasarkan hasil simulasi dan analisis maka didapatkan nilai-nilai pada jaringan existing GSM 900 yaitu signal level sebesar -54,01 dBm, C/I sebesar 20 dB dan user connected sebanyak 120 user. Jaringan GL (GSM) 900 memiliki nilai signal level sebesar -53,99 dBm, C/I sebesar 20 dB dan user connected sebanyak 125 user. Pada jaringan existing LTE 1800 memiliki nilai signal level sebesar -77,93 dBm, C/I sebesar 15,68 dB dan user connected sebanyak 619 user dengan mendapatkan throughput sebesar 163,01 Mbps. Dan pada jaringan GL (LTE) 900 memiliki nilai signal level sebesar -48,63 dBm, C/I sebesar 50,2 dan user connected sebanyak 406 dengan throughput yang didapat sebesar 106,92 Mbps