David Ogylvi mengatakan misi sebuah iklan adalah menjual. Tak cukup hanya indah, artistik dan menang penghargaan, sebuah iklan harus menjual. "If it doesn`t sell, it is not creative," katanya.
Buku Advertising that Sell membuktikan pernyataan Ogylvi. Bahwa sukses yang dicapai Dwi Sapta selama 25 tahun terakhir adalah karena iklan-iklannya yang sangat kental dengan nuansa jualannya. Bahkan para tim kreatif Dwi Sapta hanya mengenal tiga kiat jitu untuk mensukseskan sebuah iklan selling, jualan, dodolan.
Dalam buku ini Anda akan mendapati iklan-iklan yang memiliki tipikal Dwi Sapta: Over-informative, lugas, simple & Straight forward, single message, segmented, fokus ke target pasar, serta yang terpenting : Menjual. Inilah the Dwi Sapta Way yang terbukti berhasil mengantarkan produk-produk yang awalnya tidak dikenal menjadi mendapatkan awareness tinggi dan bahkan memimpin pasar dikategorinya.
"25 tahun berkiprah di dunia periklanan bukan perkara sepele. Saya kira kredo Adji Watono laik disimak sebagai salah satu rahasia sukses di dunia advertising yang amat dinamis"
(Apik Ibrahim, Vice President Director KALBE FARMA).
"Isi buku ini memang bukan terobosan teori periklanan dan pemasaran. Namun apa yang dipraktekkan Adji Watono bukan perkara mudah lantaran membuat iklan yang menjual tidaklah seenteng membaca teori"
(Rhenald Kasali, Ketua Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia).
"Buku ini penting untuk orang yang mau masuk ke bisnis priklanan"
(Lie Halim, Direktur Marketing dan Sales SCTV).
"Buku ini membuka mata bahwa persepsi produsen dan biro iklan sebenarnya bisa dicarikan titik temu bila semua pihak mencari yang terbaik bagi produk yang dikomunikasikan"
(Darmadi Durianto, Chief Operating Officer IBII Consulting).
"Kasus-kasus yang dibedah dalam buku ini mengukuhkan betapa media memiliki peran penting mengantarkan merek-merek menjadi pemimpin pasar. Dwi Sapta berhasil membuktikannya"
(Artine S. Utomo, CEO TPI).